Jumat, 31 Juli 2009

Keluarga amankan warisan jacko

LOS ANGELES – Ayah Michael Jackson menegaskan masih terlalu dini untuk menetapkan tanggal pemakaman sang mega bintang. Namun ia berjanji akan menjadikan pemakaman itu sebagai pemakaman yang terbuka untuk umum.

”Kami belum bisa menetapkan waktu untuk pemakaman itu karena kami ingin mengetahui lebih dulu hasil semua otopsi,” ujar Joe Jackson (80) dalam konferensi pers setelah pertemuan keluarga Jackson di kawasan pinggiran kota Los Angeles, Senin (30/6) waktu setempat.

”Pemakaman itu tidak akan tertutup untuk publik, mungkin seperti yang diinginkan anak saya untuk pemakamannya,” lanjut Joe. Dia juga membantah rumor bahwa Jackson akan dimakamkan di Neverland Ranch.

Dua otopsi yang belum sampai pada simpulan apa yang menjadi penyebab kematian Jacko telah dijalankan—satu oleh Los Angeles County Coroner dan satu oleh patolog swasta. Sedangkan uji toksologi akan dilakukan beberapa pekan mendatang. Pemakaman akan dilakukan setelah semua proses itu selesai.

Michael Jackson (50) yang meninggal mendadak akibat serangan jantung di rumah sewaannya di Los Angeles, Kamis (25/6), beberapa pekan sebelum rencana konser comeback di London.

Dia meninggalkan tiga orang anak serta beberapa aset benilai jutaan dollar AS. Keluarga Michael Jackson pun bergerak cepat, mengurus warisan mendiang King of Pop itu. Selain mem-file-kan rumah, tanah, dan ranch-nya, ibu Michael, Katerine Jakson juga dinyatakan sebagai pemegang sementara hak asuh ketiga anak Jacko.

Dalam dokumen yang didaftarkan di Pengadilan Tinggi Los Angeles Senin (29/6) waktu setempat, keluarga ingin memastikan dokumen yang legal setelah meninggalnya penyanyi berusia 50 tahun ini.

Belum diketahui, apakah pihak keluarga berarti juga akan mengambil alih utang-utang Jacko, yang kabarnya mencapai Rp 4 triliun. Yang pasti, dengan penetapan hak asuh—meski sementara—pada ketiga anak Jacko, keluarga Jaskson akan memetik

keuntungan finansial.

Menurut hakim Mitchell Becloff, Katherine, 79, diberi hak asuh sementara anak

Jacko, Michael Joseph Jackson Jr., 12; Paris-Michael Katherine Jackson, 11;

serta Prince Michael II, 7 tahun. Anak pertama dan kedua adalah hasil perkawinan

dengan Deborah (Debie) Rowe, wanita asal Australia, yang sebelumnya adalah pengasuh

Jacko.

Dalam dokumen pengadilan, anak paling bungsi Prince Michael II, ternyata bukan anak

dari istri kedua Lisa Mary Presley. Sebab, dalam dokumen pengadilan dalam kolom ibu

hanya tertulis ”none.”

Yang menarik, hakim tidak langsung memberikan kuasa tetap atas permohonan

Katherine pada hak asuh anak dan kekayaan Jacko. Beckloff masih menjadwalkan hearing.

pada 6 Juli dan 3 Agustus depan untuk mengkaji kasus ini, serta apakah Katherine

akan mendapatkan hak asuh tetap mengasuh ketiha anak Jacko tadi. Meski begitu, melalui kuasa hukum keluarga Jackson L. Londell McMillan, pihaknya bisa menerima keputusan hakim itu setelah filing kasus itu kemarin.

”Nyonya Katherine Jackson berhak mendapat hak asuh itu, serta memiliki kekayaan

anaknya. Dia sudah terbukti, dekat, mencintai dan tegar dalam hidup bertahun-tahun

dengan keluarga ini,” katanya.

Tetapi, dalam sebuah wawancara Living with Jackson, mendiang artis ini menyampaikan bahwa ia lebih dekat dengan ayahnya ketimbang ibunya. Ketika Jacko meninggal Kamis pekan lalu, ketiga anaknya tinggal bersama keluarga Jakson di San Fernando Valley, Los Angeles.

Kepala keluarga Joe Jackson, 79, dalam sebuah acara temu wartawan mengatakan,

ketiga anak itu bergaul, bermain, dan bercengkrama sebagaimana anak seusianya. Joe

mendukung penuh upaya Katherine dalam pengurusan hak asuh, serta warisan lainnya.

Menurut Joe, sejak Jacko meninggal ia belum menerima sepatah kata pun ucapan

dari Rowe. Penasihat hukum Rowe, Miarta Almli, juga tidak merespon saat dikirimi

email. ”Rowe hanya merasa, sementara ini masih dalam suasana duka mendalam

kehilangan Jacko,” katanya.

Rowe menyerah, dengan memberikan hak asuh anak pada Jacko pada 2001. Tetapi,

kemudian berubah pikiran dua tahun kemudian dan menginginkan hak asuh pula atas

anaknya. Rowe yang sebelumnya dinyatakan tidak layak mendapatkannya, pada tingkat

appeal court dinyatakan status ketidaklayakannya itu dicabut. Ini sekaligus membuka

peluang perebutan atas hak asuh. Namun sampai kemarin belum ada indikasi Rowe akan

memperebutkan haknya itu.

Sementara, perihal penyelidikan penggunaan obat-obatan pada diri Jacko, Asisten

Kepala Coroner Office LA Ed Winter, membenarkan, pihaknya sudah mengamankan dua tas berisi obat-obatan dan alat medis dari rumah Jacko. Tetapi, ia menolak merinci lebih

jauh.

Di lain pihak, dokter ahli kardiologi Robert Conrad Murray, melalui kuasa hukumnya lagi-lagi menyangkal telah memberikan resep obat penenang dan penahan nyeri domerol dan ocycontin.

”Diperlukan waktu sekitar 30 menit sebelum memanggil paramedis 911, setelah Murray menemukan Jacko yang masih berdenyut nadinya serta melakukan CPR,” kata Matt

Alford.

Kenapa waktunya terlalu lama? Sebab, dalam kamar Jacko itu tidak ada telepon, dan Murray tidak hafal persis alamat Jacko untuk diberikan ke petugas emergency 911.

Dan, kata Alford, Murray lalu bertemu dengan chef (juru masak) di rumah tersebut,

dan memerintahkannya agar menghubungi satpam rumah untuk mengontak 911.

Sedangkan Murray terus melakukan upaya CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau

pertolongan darurat dengan kompresi di dada.

Sementara, soal rencana pemakaman pihak keluarga Jackson masih membicarakannya.

”Mungkin agak sedikit privat, tetapi tidak tertutup buat semua publik,” katanya. Yang pasti, bukan di Neverland Ranch, taman bermain anak-anak yang dibangun Jacko di

St Barbara County.

Tidak ada komentar:

Chitika